MALANG-
Pesantren Kampus Ainul Yaqin menggelar acara harlah yang ke-23 di tengah
pandemi Covid-19 dengan istighosah bersama secara virtual dalam akun instagram dan youtube pesantren.
Acara
harlah Pesantren Kampus Ainul Yaqin di tahun sebelumnya, biasanya digelar
dengan wisuda santri seluruh program studi di dalam ruangan yang dihadiri oleh
wali santri serta tamu undangan. Berbeda dengan acara di tengah pandemi kali
ini hanya dihadiri oleh para asatidz asatidzah serta beberapa santri yang masih
bermukim di pondok pesantren dengan istighosah bersama.
Pembukaan
acara istighosah bersama dipimpin oleh ustadz Abdul Hamid Aly, S.Pd. M.Pd
sebagai pemandu acara. Beliau juga menjelaskan secara singkat alur lahirnya
Pesantren Kampus Ainul Yaqin yang jatuh pada tanggal 22 Juli 1997.
“Sebenarnya
sejarahnya panjang sekali. Mulai dari nama Pesantren Luhur sampai menjadi
Pondok Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang”, ujarnya.
Pesantren
Kampus Ainul Yaqin setelah diresmikan sebagai pondok pesantren dibawah naungan
Yayasan Universitas Islam Malang, kemudian membuka beberapa penjurusan. Penjurusan
atau konsentrasi tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu Ma’had Aly,
Tahfidzul Qur’an, dan Isti’dad.
“Mulai
dari belum ada penjurusan sampai sekarang sudah lengkap. Ada tiga program studi
yaitu program studi Ma’had Aly, Tahfidzul Qur’an, dan Isti’dad”, tambahnya.
Lanjut,
pembacaan tawassul dipimpin oleh
Ustadz Ahmad Yunus Alhafidz. Istighosah bersama dipimpin oleh Ketua Pondok
Pesantren yaitu Ustadz Zobi Madzhabi, M.Pd. dengan penuh khidmat. Acara
istighosah bersama di tengah pandemi ini
berlangsung dengan memenuhi protokol kesehatan. Para asatidz serta rekan
santriwan-santriwati mengenakan masker dan duduk dengan saling berjaga jarak.
Setelah
serangkaian acara istighosah bersama selesai, diakhiri dengan pembacaan doa
oleh Ustadz Ahmad Tirmidzi, M.H. dan Sholawat Ya Rabbibil Mustofa. Acara istighosah bersama ini diharapkan dapat
menjadi berkah serta lantaran kesehatan bagi pondok pesantren dan seluruh
keluarga besar Pesantren Kampus Ainul Yaqin Universitas Islam Malang. (Jihan/red)